Di bawah cahaya fajar era Web3, keterbatasan infrastruktur data tradisional semakin terlihat. Kelemahan mekanisme kepercayaan, penghalang pulau data, dan kurangnya kompatibilitas dengan kecerdasan buatan, tantangan-tantangan ini menghambat perkembangan lebih lanjut industri.
Namun, Hyperdata Network dari Chainbase lahir untuk memberikan solusi komprehensif untuk masalah yang telah ada lama ini melalui desain arsitektur empat lapis yang inovatif.
Arsitektur yang revolusioner ini mencakup: 1. Lapisan konsensus berbasis CometBFT, memastikan finalitas transaksi yang instan. 2. Menggunakan lapisan eksekusi EigenLayer AVS untuk mencapai pemrosesan data paralel skala besar. 3. Lapisan ketersediaan data yang dibangun oleh Chainbase DA, menyediakan solusi penyimpanan yang terintegrasi. 4. Lapisan antarmuka aplikasi yang terdiri dari API multi-protokol, memudahkan pengembang untuk mengakses.
Struktur berlapis yang dirancang dengan cermat ini memungkinkan Chainbase untuk memberikan kecepatan respons yang sebanding dengan Web2, sambil tetap mempertahankan sifat desentralisasi, yang merupakan kemajuan signifikan di bidang Web3.
Yang lebih menarik perhatian adalah pengenalan protokol Manuscript. Protokol ini mendefinisikan seperangkat standar data yang terintegrasi, yang dapat secara otomatis mengubah data dari berbagai blockchain menjadi dataset yang terstruktur dan dapat digabungkan. Inovasi ini sepenuhnya menyelesaikan masalah ketidakcocokan format data di lingkungan multi-chain, membuka kemungkinan baru untuk integrasi data lintas rantai.
Bayangkan, para pengembang hanya perlu satu kueri untuk mendapatkan data suku bunga dari semua protokol pinjaman utama, data ini dapat langsung digunakan oleh strategi algoritma atau model AI, tanpa perlu memelihara node indeks secara terpisah untuk setiap blockchain. Peningkatan efisiensi ini akan sangat mendorong perkembangan ekosistem Web3.
Dibandingkan dengan solusi Web2 tradisional, keunggulan Chainbase terletak pada mekanisme verifikasi terdesentralisasi, konsep menganggap data sebagai aset, dan output asli yang ditujukan untuk AI. Fitur-fitur ini tidak hanya meningkatkan kredibilitas data, tetapi juga sangat menyederhanakan proses pengolahan data, sehingga teknologi AI dapat berinteraksi dengan data blockchain secara lebih seamless.
Inovasi Chainbase ini bukan hanya kemajuan teknologi, tetapi juga redefinisi infrastruktur data Web3 secara keseluruhan. Ini menyediakan dasar yang kuat untuk aplikasi terdesentralisasi, interaksi lintas rantai, serta penerapan AI di bidang blockchain, dan diharapkan dapat mendorong ekosistem Web3 menuju masa depan yang lebih terbuka, efisien, dan cerdas.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
OnchainDetective
· 18jam yang lalu
Saya sudah mempelajari diagram arsitektur CometBFT ini, ada masalah besar.
Lihat AsliBalas0
SadMoneyMeow
· 18jam yang lalu
Sekali lagi membakar uang untuk membangun infrastruktur.
Di bawah cahaya fajar era Web3, keterbatasan infrastruktur data tradisional semakin terlihat. Kelemahan mekanisme kepercayaan, penghalang pulau data, dan kurangnya kompatibilitas dengan kecerdasan buatan, tantangan-tantangan ini menghambat perkembangan lebih lanjut industri.
Namun, Hyperdata Network dari Chainbase lahir untuk memberikan solusi komprehensif untuk masalah yang telah ada lama ini melalui desain arsitektur empat lapis yang inovatif.
Arsitektur yang revolusioner ini mencakup:
1. Lapisan konsensus berbasis CometBFT, memastikan finalitas transaksi yang instan.
2. Menggunakan lapisan eksekusi EigenLayer AVS untuk mencapai pemrosesan data paralel skala besar.
3. Lapisan ketersediaan data yang dibangun oleh Chainbase DA, menyediakan solusi penyimpanan yang terintegrasi.
4. Lapisan antarmuka aplikasi yang terdiri dari API multi-protokol, memudahkan pengembang untuk mengakses.
Struktur berlapis yang dirancang dengan cermat ini memungkinkan Chainbase untuk memberikan kecepatan respons yang sebanding dengan Web2, sambil tetap mempertahankan sifat desentralisasi, yang merupakan kemajuan signifikan di bidang Web3.
Yang lebih menarik perhatian adalah pengenalan protokol Manuscript. Protokol ini mendefinisikan seperangkat standar data yang terintegrasi, yang dapat secara otomatis mengubah data dari berbagai blockchain menjadi dataset yang terstruktur dan dapat digabungkan. Inovasi ini sepenuhnya menyelesaikan masalah ketidakcocokan format data di lingkungan multi-chain, membuka kemungkinan baru untuk integrasi data lintas rantai.
Bayangkan, para pengembang hanya perlu satu kueri untuk mendapatkan data suku bunga dari semua protokol pinjaman utama, data ini dapat langsung digunakan oleh strategi algoritma atau model AI, tanpa perlu memelihara node indeks secara terpisah untuk setiap blockchain. Peningkatan efisiensi ini akan sangat mendorong perkembangan ekosistem Web3.
Dibandingkan dengan solusi Web2 tradisional, keunggulan Chainbase terletak pada mekanisme verifikasi terdesentralisasi, konsep menganggap data sebagai aset, dan output asli yang ditujukan untuk AI. Fitur-fitur ini tidak hanya meningkatkan kredibilitas data, tetapi juga sangat menyederhanakan proses pengolahan data, sehingga teknologi AI dapat berinteraksi dengan data blockchain secara lebih seamless.
Inovasi Chainbase ini bukan hanya kemajuan teknologi, tetapi juga redefinisi infrastruktur data Web3 secara keseluruhan. Ini menyediakan dasar yang kuat untuk aplikasi terdesentralisasi, interaksi lintas rantai, serta penerapan AI di bidang blockchain, dan diharapkan dapat mendorong ekosistem Web3 menuju masa depan yang lebih terbuka, efisien, dan cerdas.