Dengan mendekatnya pertemuan kebijakan moneter pada bulan September, Ketua The Federal Reserve (FED) Powell kembali menjadi sorotan di dunia keuangan. Lingkungan investasi tampaknya telah berubah menjadi "asosiasi membaca pikiran" yang besar, di mana para analis melakukan penafsiran yang sangat mendetail terhadap setiap gerakan halus Powell. Beberapa fokus pada jeda dalam pidatonya, yang lain mempelajari perubahan tatapannya, bahkan ada yang menafsirkan suara batuknya sebagai petunjuk penurunan ekonomi.

Pernyataan Powell memang seperti mantra sihir di dunia keuangan. Sebuah kata yang sedikit longgar dapat memicu euforia di pasar saham, sementara sebuah pernyataan yang agak keras dapat membuat pasar obligasi membeku seketika. Namun, kali ini posisi Powell tampaknya ambigu, membuat para pelaku pasar sulit untuk memahaminya.

Pandangan pasar karena itu terpecah: satu pihak percaya bahwa inflasi telah mulai menurun, dan pengetatan kebijakan lebih lanjut mungkin akan menyebabkan kerusakan yang berlebihan pada ekonomi; pihak lainnya bersikeras bahwa inflasi masih keras kepala, dan pelonggaran kebijakan terlalu dini mungkin akan membuat inflasi kembali muncul. Bagi para trader, apapun posisi Powell, selama mereka dapat melihat arah kebijakan The Federal Reserve (FED) sebelumnya, mereka dapat meraup keuntungan sebelum reaksi pasar.

Pidato sebelum pertemuan bulan September ini lebih mirip seperti Powell sedang bermain "permainan sinyal". Dia perlu menemukan keseimbangan antara menenangkan emosi pasar dan menunjukkan ketegasan kebijakan, tidak boleh membuat orang merasa bahwa posisi The Federal Reserve (FED) goyah, namun juga tidak boleh memicu kepanikan pasar. Hasilnya, para investor mulai menafsirkan sendiri, secara lisan menekankan stabilitas, tetapi sebenarnya sudah diam-diam menyesuaikan strategi investasi.

Daripada terjebak dalam debat apakah Powell adalah "elang" atau "merpati", lebih baik melihatnya sebagai "chameleon" yang pandai beradaptasi dengan lingkungan. Kunci sebenarnya bukan pada apa yang dia katakan secara spesifik, tetapi pada bagaimana dia mempengaruhi harapan dan pemahaman pasar.

Mungkin, alih-alih memperdalam penelitian tentang bahasa tubuh dan perubahan ekspresi Powell, lebih baik menyiapkan "Panduan Interpretasi Pidato Powell" untuk Wall Street. Jika tidak, dalam permainan spekulasi kebijakan yang terus berlangsung ini, pemenang sejati mungkin hanya akan menjadi mereka yang pandai membuat lelucon keuangan.