Dalam perubahan yang cepat di pasar keuangan global, pernyataan terbaru Ketua Federal Reserve Jerome Powell telah menarik perhatian luas. Menurut laporan jurnalis terkenal dari The Wall Street Journal, Nick Timiraos, Powell tampaknya telah membuka jalan untuk kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September, berita ini seperti 'bom air dalam' yang memicu gelombang di kalangan finansial.
Powell dalam sebuah pidato penting baru-baru ini, menunjukkan perubahan halus dalam nada bicaranya. Dia secara khusus menyebutkan bahwa pasar tenaga kerja mungkin menghadapi prospek perlambatan yang signifikan, yang dianggap sebagai sinyal penting bahwa kebijakan moneter Federal Reserve mungkin akan berubah. Powell percaya bahwa jika pasar tenaga kerja mengalami fluktuasi besar, itu dapat membantu meredakan masalah kenaikan biaya yang disebabkan oleh tarif dan tekanan inflasi saat ini.
Masalah tarif telah lama menjadi faktor penting yang mempengaruhi ekonomi global, terutama memberikan dampak mendalam pada tingkat harga domestik di Amerika Serikat. Pasar kerja sebagai pilar penting stabilitas ekonomi, keseimbangan halus antara perubahannya dan inflasi, selalu menjadi faktor pertimbangan utama bagi Federal Reserve dalam merumuskan kebijakan moneter.
Pernyataan Powell ini bukanlah tanpa dasar, melainkan berdasarkan kondisi ekonomi yang kompleks saat ini. Data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat menunjukkan bahwa meskipun pasar tenaga kerja secara keseluruhan tetap kuat, namun sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Pertumbuhan jumlah lapangan kerja baru mulai melambat, dan tingkat pengangguran juga menunjukkan kecenderungan sedikit meningkat. Pada saat yang sama, masalah kenaikan biaya akibat tarif masih ada.
Perubahan serangkaian indikator ekonomi ini tampaknya memberikan kesempatan bagi Federal Reserve untuk menyesuaikan kebijakan moneter. Jika penurunan suku bunga benar-benar diterapkan pada bulan September, itu akan menandai perubahan besar dalam kebijakan moneter Federal Reserve, yang mungkin memiliki dampak mendalam pada pasar keuangan global. Namun, arah kebijakan yang spesifik masih perlu diperhatikan dengan cermat terhadap perubahan data ekonomi di masa depan dan pernyataan lebih lanjut dari pejabat Federal Reserve.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
NftCollectors
· 20jam yang lalu
Dari analisis data chain, inilah sinyal bahwa btc akan To da moon.
Lihat AsliBalas0
GasFeeCrier
· 20jam yang lalu
Wah, tekanan inflasi ini benar-benar tidak bisa ditahan.
Lihat AsliBalas0
PretendingToReadDocs
· 20jam yang lalu
Saya belum selesai membaca White Paper.
Lihat AsliBalas0
airdrop_whisperer
· 20jam yang lalu
Yang besar akan datang, saudara-saudara.
Lihat AsliBalas0
OvertimeSquid
· 20jam yang lalu
Lao Bao sekali lagi ingin play people for suckers.
Dalam perubahan yang cepat di pasar keuangan global, pernyataan terbaru Ketua Federal Reserve Jerome Powell telah menarik perhatian luas. Menurut laporan jurnalis terkenal dari The Wall Street Journal, Nick Timiraos, Powell tampaknya telah membuka jalan untuk kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September, berita ini seperti 'bom air dalam' yang memicu gelombang di kalangan finansial.
Powell dalam sebuah pidato penting baru-baru ini, menunjukkan perubahan halus dalam nada bicaranya. Dia secara khusus menyebutkan bahwa pasar tenaga kerja mungkin menghadapi prospek perlambatan yang signifikan, yang dianggap sebagai sinyal penting bahwa kebijakan moneter Federal Reserve mungkin akan berubah. Powell percaya bahwa jika pasar tenaga kerja mengalami fluktuasi besar, itu dapat membantu meredakan masalah kenaikan biaya yang disebabkan oleh tarif dan tekanan inflasi saat ini.
Masalah tarif telah lama menjadi faktor penting yang mempengaruhi ekonomi global, terutama memberikan dampak mendalam pada tingkat harga domestik di Amerika Serikat. Pasar kerja sebagai pilar penting stabilitas ekonomi, keseimbangan halus antara perubahannya dan inflasi, selalu menjadi faktor pertimbangan utama bagi Federal Reserve dalam merumuskan kebijakan moneter.
Pernyataan Powell ini bukanlah tanpa dasar, melainkan berdasarkan kondisi ekonomi yang kompleks saat ini. Data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat menunjukkan bahwa meskipun pasar tenaga kerja secara keseluruhan tetap kuat, namun sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Pertumbuhan jumlah lapangan kerja baru mulai melambat, dan tingkat pengangguran juga menunjukkan kecenderungan sedikit meningkat. Pada saat yang sama, masalah kenaikan biaya akibat tarif masih ada.
Perubahan serangkaian indikator ekonomi ini tampaknya memberikan kesempatan bagi Federal Reserve untuk menyesuaikan kebijakan moneter. Jika penurunan suku bunga benar-benar diterapkan pada bulan September, itu akan menandai perubahan besar dalam kebijakan moneter Federal Reserve, yang mungkin memiliki dampak mendalam pada pasar keuangan global. Namun, arah kebijakan yang spesifik masih perlu diperhatikan dengan cermat terhadap perubahan data ekonomi di masa depan dan pernyataan lebih lanjut dari pejabat Federal Reserve.